Ketapang Cup 2025: Turnamen Sepak Bola Usia Dini jadi Ajang Pembibitan Pemain Muda

Ketapang, Banyuwangi (JMDN) - Turnamen sepak bola usia dini Ketapang Cup 2025 resmi digelar pada Sabtu-Minggu, 19–20 Juli 2025, di Lapangan Diporogo, Desa Ketapang. Kompetisi ini mempertandingkan dua kelompok usia, yakni U-10 dan U-12, dan menjadi wadah pembinaan bagi bibit-bibit muda sepak bola.

Mereka berasal dari berbagai wilayah seperti Situbondo, Jember. Beberapa tim yang tampil di antaranya Baluran Aksi Situbondo, Blambangan Glagah, Tunas 92 Banyuwangi, Pordes Kalisat Jember, Pesat Tegalsari Banyuwangi, dan Junior Glenmore.

Kepala Desa Ketapang, Slamet Utomo, menyampaikan ucapan selamat kepada para juara dan seluruh peserta yang telah menunjukkan semangat juang tinggi.

“Kami bangga atas dedikasi para pemain muda dan pelatih yang telah berjuang sejak usia dini demi kemajuan sepak bola,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kapolsek Kalipuro AKP Sukirman, S.H., turut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. "Turnamen seperti ini sangat penting karena dari sinilah akan lahir bibit-bibit unggul yang kelak dapat mengharumkan nama bangsa dan negara," ujarnya.

Ketua Ketapang Festival, Yayan Hasianto, S.I.P., menjelaskan bahwa turnamen ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga menjadi ruang edukatif bagi generasi muda. 

“Kami berharap, ajang ini dapat memunculkan talenta-talenta potensial dari berbagai daerah. Dengan kegiatan yang berlangsung dua hari penuh dari pagi hingga sore, anak-anak mendapat pengalaman bermain yang positif dan membangun karakter sejak dini,” ungkapnya.

Acara penutupan turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan perwakilan instansi, antara lain Camat Kalipuro yang diwakili Kasi PMD, Kapolsek Kalipuro, Danramil Kalipuro, Direktur BUMDes Citra Mandiri, perwakilan dari DeKo Kontraktor, Baraka Ekspres, serta unsur Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Tak hanya pertandingan, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh partisipasi pelaku UMKM lokal yang membuka stand di sekitar area pertandingan, menjadikan Ketapang Cup sebagai ajang yang tidak hanya kompetitif namun juga menggeliatkan ekonomi desa.

Khaisar - Jurnalis Desa